Internet adalah Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi di seluruh dunia.
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan.
A. Topologi Bus
Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat dimana
seluruh workstation dan server dihubungkan. Kelemahannya, adalah
apabila kabel pada server terputus maka semua tidak akan terhubung,
dapat terjadi tabrakan data, harus saling tunggu bila ingin menggunakan
device yang sama, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil,http://www.hendrieshared.blogspot.com/search/MateriTKJ kepadatan
lalu lintas pada jalur utama, diperlukan repeater untuk jarak jauh.
Kelebihannya, adalah hemat kabel, layout kebl sederhana, penambahan
workstation / mengembangkan jairngan baru, dapat dilakukan dengan mudah
tanpa mengganggun workstation lain.
B. Topologi Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga
terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation atau pun
server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke
komputer lain, apabila cocok maka diterima dan jika tidak maka akan
dilewatkan. Kekurangannya, adalah setiap node dalam jaringan akan selalu
ikut serta mengelolah informasi yang akan dilewatkan dalam jaringan
sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan
terganggu. Dan keunggulannya, adalah tidak terjadi collision atau
tabrakan data, karena hanya satu node yang dapat mengirimkan data pada
suatu saat.
C. Topologi Star
Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara
langsung ke server atau HUB. Keunggulannya, adalah dengan adanya kabel
tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar
jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan
meningkatkan unjuk kerja jaringan keseluruhan. Dan gangguan pada satu
kabel tidak akan mengganggu kabel lainnya, kontrol terpusat.
Kelemahannya, adalah membutuhkn kabel yang lebih banyak dari topologi
lainnya, perlu penanganan khusus, kontrol terputus (HUB) menjadi elemen
kritis.
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan di dalam sebuah gedung atau
kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor
suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya
(resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
Metropolitan Area Network (MAN) merupakan versi LAN yang berukuran lebih
besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN
dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau
juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta)
atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan
dengan jaringan televisi kabel.
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang
luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari
kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program
(aplikasi) pemakai.
Wireless (Jaringan tanpa kabel), jaringan tanpa kabel merupakan suatu
solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang
menggunakan kabel.
Type Jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type haringan, yaitu :
1) Jaringan client-server
Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server
karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada
workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai
workstation.
2) Jaringan peer to peer
Server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server,
karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus
dapat berperan sebagai workstation.
Protokol Jaringan
Untuk menyelenggarakan komunikasi antara vendor komputer dibutuhkan sebuah aturan baku yang standar dan di setujui semua pihak.
Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan
protocol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi
ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku
yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System
Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat
telekomunikasi harus berpedoman dengan model referensi ini dalam
mengembangkan protocolnya. (Protocol ialah seperangkat peraturan yang di
gunakan untuk berkomunikasi dalam suatu jaringan.)
Model OSI terdiri dari 7 lapisan, yaitu :
Layer Application
Layer Presentation
Layer Session
Layer Transport
Layer Network
Layer Data Link
Layer phisycal
Saat ini TCP/IP digunakan
sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer
dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP
merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen
terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga
dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema
pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address)
yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling
berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat
routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan
sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX )
untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Sekumpulan protocol TCP/IP dimodelkan dengan empat layer yaitu : Network
Interface Layer (Ethernet, X.25, SLIP,PPP), Internet Layer (IP, ICMP,
ARP), Transport Layer (TCP, UDP), dan Application Layer (SMTP, FTP,HTTP,
dll).
Internet protokol adalah protokol yang memindahkan paket dari mesin
sumber ke mesin destinasi, dalam intervening network melalui router.
Itulah mengapa IP layer pada stack disebut internet layer atau network
layer. Protokol TCP adalah protokol layer yang digunakan oleh World Wide
Web, e-mail, FTP, dan aplikasi lain yang mengandalkan trafic dalam
internet.
Struktur Protokol TCP/IP
a) Protokol lapisan antarmuka jaringan ( network access ): bertanggung
jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang
digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai
dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token
Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas
Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital
Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
b) Protokol lapisan internet: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan
(routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket
IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol
(IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message
Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
c) Protokol lapisan transport: berguna untuk membuat komunikasi
menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau
broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini
adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol
(UDP).
d) Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses
kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup
protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System
(DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP),
Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management
Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa
implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP,
protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan
antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT)
Adanya IP Address merupakan konsekuensi dari penerapan Internet Protocol
untuk mengintegrasikan jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh
host (komputer) yang terhubung ke Internet dan ingin berkomunikasi
memakai TCP/IP harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada
network. Secara logika, Internet merupakan suatu network besar yang
terdiri dari berbagai sub network yang terintegrasi. Oleh karena itu,
suatu IP Address harus bersifat unik untuk seluruh dunia. Tidak boleh
ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda. Untuk
itu, penggunaan IP Address di seluruh dunia dikoordinasi oleh lembaga
sentral Internet yang di kenal dengan IANA – salah satunya adalah
Network Information Center (NIC) yang menjadi koordinator utama di dunia
untuk urusan alokasi IP Address ini adalah :
InterNIC Registration Services Network Solution Incorporated 505 Huntmar
Park Drive, Herndon, Virginia 22070 Tel: [800] 444-4345, [703] 742-4777
FAX: [703] 742-4811 E-mail: hostmaster@internic.net
Sedangkan untuk tingkat Asia Pasifik saat ini masih dikoordinasi oleh:
Asia Pacific Network Information Center c/o Internet Initiative Japan,
Inc. Sanbancho Annex Bldg., 1-4, Sanban-cho, Chiyoda-ku, Tokyo, 102
Japan Tel: +81-3-5276-3973 FAX: +81-3-5276-6239 E-mail:
domreg@apnic.net http://www.apnic.net/
Struktur IP Address
IP Address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas
4 segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai
desimal dari 0 – 255. Range address yang bisa digunakan adalah dari
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan
11111111.11111111.11111111.11111111. Jadi, ada sebanyak 232 kombinasi
address yang bisa dipakai diseluruh dunia (walaupun pada kenyataannya
ada sejumlah IP Address yang digunakan untuk keperluan khusus). Jadi,
jaringan TCP/IP dengan 32 bit address ini mampu menampung sebanyak 232
atau lebih dari 4 milyar host. Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan,
IP Address biasanya direpresentasikan dalam bilangan desimal. Jadi,
range address di atas dapat diubah menjadi address 0.0.0.0 sampai
address 255.255.255.255. Nilai desimal dari IP Address inilah yang
dikenal dalam pemakaian sehari-hari. Beberapa contoh IP Address adalah
:
44.132.1.20
167.205.9.35
202.152.1.250
IP Address dapat dipisahkan
menjadi 2 bagian, yakni bagian network (bit-bit network/network bit)
dan bagian host (bit-bit host/host bit). Bit network berperan dalam
identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan bit host
berperan dalam identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host
yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit network yang
sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan
network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah
antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas
network.
Ada 3 kelas address yang utama dalam TCP/IP, yakni kelas A, kelas B dan
kelas C. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis
kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan
kelas ini dilakukan dengan cara berikut : •
• Jika bit pertama dari IP Address adalah 0, address merupakan network
kelas A. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit
network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian
hanya ada 128 network kelas A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai
127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung lebih dari 16
juta (2563) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255).
Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 2 berikut.
• Jika 2 bit pertama dari
IP Address adalah 10, address merupakan network kelas B. Dua bit ini dan
14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16
bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16
ribu network kelas B (64 x 256), yakni dari network 128.0.xxx.xxx –
191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu menampung lebih dari 65
ribu host (2562). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 3 berikut.
• Jika 3 bit pertama dari
IP Address adalah 110, address merupakan network kelas C. Tiga bit ini
dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8
bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2
juta network kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx
sampai 223.255.255.xxx. Setiap network kelas C hanya mampu menampung
sekitar 256 host. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Struktur IP Address Kelas C
Selain ke tiga kelas di atas, ada 2 kelas lagi yang ditujukan untuk
pemakaian khusus, yakni kelas D dan kelas E. Jika 4 bit pertama adalah
1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast
address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi
(bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah
komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan
multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah
untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua
host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone). Kelas
terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari
seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental.
Jenis kelas address yang diberikan oleh kooordinator IP Address
bergantung kepada kebutuhan instansi yang meminta, yakni jumlah host
yang akan diintegrasikan dalam network dan rencana pengembangan untuk
beberapa tahun mendatang. Untuk perusahaan, kantor pemerintah atau
universitas besar yang memiliki puluhan ribu komputer dan sangat
berpotensi untuk tumbuh menjadi jutaan komputer, koordinator IP Address
akan mempertimbangkan untuk memberikan kelas A. Contoh IP Address kelas A
yang dipakai di Internet adalah untuk amatir paket radio seluruh dunia,
mendapat IP nomor 44.xxx.xxx.xxx. Untuk kelas B, contohnya adalah nomor
167.205.xxx.xxx yang dialokasikan untuk ITB dan jaringan yang terkait
ke ITB dibawah koordinator Onno W. Purbo.
Address Khusus
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis
address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan
untuk pengenal host. Address tersebut adalah :
• Network Address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan
Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35.
Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0.
Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen
terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi
routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205)
untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk
kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah
202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address
ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir
surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak
perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus
ditempuh surat tersebut. Pekerjaan “routing” surat-surat menjadi lebih
cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat
melakukan routing atas paket-paket data.
• Broadcast Address
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus
diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti
diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP
Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya
alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut,
sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin
mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak
efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host
tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim
bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu,
dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat
broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket
tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus
memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh
digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya
setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP
Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada
network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan
membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host
dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya
adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut
dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca
255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi
routing.
• Netmask
Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada
proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit
saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask
tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk
menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address
yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut
dikirim.
Kaitan antara host address, network address, broadcast address &
network mask sangat erat sekali – semua dapat dihitung dengan mudah jika
kita cukup paham mengenai bilangan Biner. Jika kita ingin secara serius
mengoperasikan sebuah jaringan komputer menggunakan teknologi TCP/IP
& Internet, adalah mutlak bagi kita untuk menguasai konsep IP
address tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing
jaringan Internet. Kemampuan untuk membagi jaringan dalam subnet IP
address penting artinya untuk memperoleh routing yang sangat effisien
& tidak membebani router-router yang ada di Internet. Mudah-mudahan
tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang teknologi / konsep yang
ada di dalam Internet.
Posting Komentar